PERMINTAAN PENAWARAN DAN HARGA
1. PERMINTAAN
A.
Pengertian Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang yang ingin dibeli pada tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Dalam hukum permintaan harga menjadi penentu dalam naik turunnya permintaan. Contohnya, Ananda mau membeli susu 2 liter. Harga susu per liter biasanya seharga Rp6.000,00. Saat Ananda mau membeli, harga sudah naik menjadi Rp8.000,00. Karena adanya kenaikan harga tersebut, maka Ananda hanya membeli susu 1 liter. Di waktu yang berbeda, Ananda mau membeli susu 2 liter. Pada saat Ananda datang ke toko, harga susu sedang mengalami penurunan menjadi Rp5.000,00 per liternya. Karena harganya turun, Ananda terpengaruh untuk membeli susu lebih dari 2 liter. Jadi, jika harga naik maka permintaan akan turun dan jika harga turun maka permintaan akan naik atau dalam ilmu ekonomi dikenal dengan hukum permintaan.
Keterangan:
- Garis horizontal merupakan garis yang menunjukkan jumlah barang yang diminta atau Q (Quantity).
- Garis vertikal merupakan garis yang menunjukkan harga barang atau P (Price).
- Garis permintaan ditarik dari atas menuju ke bawah. Karena semakin murah harganya, maka semakin banyak permintaannya.
B.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan:
1.
Harga barang
Harga sepatu merek H Rp250.000,00
mengalami penurunan harga menjadi Rp125.000,00 karena adanya diskon 50%. Hal
ini menyebabkan permintaan sepatu merek H mengalami kenaikan, dan sebaliknya
jika harga mengalami kenaikan menjadi Rp300.000,00, maka permintaan akan
mengalami penurunan. Dari contoh tersebut, dapat disimpulkan harga akan
memengaruhi permintaan.
Banyak orang/konsumen menyukai barang yang berkualitas
sehingga semakin bagus kualitas suatu barang, maka permintaan atas barang
tersebut juga akan mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika kualitas barang
tersebut tidak bagus, maka permintaan terhadap barang tersebut akan mengalami
penurunan.
3.
Besarnya pendapatan
konsumen
Jika pendapatan konsumen naik, maka permintaan
terhadap suatu barang akan mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika pendapatan
konsumen turun, maka permintaan terhadap suatu barang akan mengalami penurunan.
Contohnya, jika Ananda memiliki banyak uang, maka akan muncul keinginan
memiliki barang yang lebih, tapi jika Ananda memiliki sedikit uang, keinginan
memiliki banyak barang akan tertunda.
4.
Harga barang lain
Faktor selanjutnya yaitu ketika barang yang akan dibeli bisa digantikan barang lain atau biasa disebut barang subtitusi. Contohnya, ketika harga sabun merek
A mengalami kenaikan maka konsumen bisa membeli
sabun merek B yang harganya
tidak mengalami kenaikan. Dengan demikian, permintaan sabun merek B akan mengalami kenaikan dan sabun merek A akan mengalami penurunan.
Selain itu, barang komplementer (barang
saling melengkapi) juga bisa memengaruhi. Contohnya, kopi dan gula pasir.
Ketika harga kopi naik, maka permintaan
kopi akan turun yang kemudian diikuti turunnya permintaan gula. Hal ini disebabkan karena kopi pada umumnya dikonsumsi bersamaan dengan gula. Sebaliknya, ketika
harga kopi turun, maka permintaan gula akan mengalami kenaikan
karena permintaan
kopi juga naik.
5.
Jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah
penduduk di suatu negara, maka akan semakin tinggi pula permintaan barang.
Dengan demikian, jumlah penduduk dapat memengaruhi
permintaaan barang ataupun jasa.
6.
Selera konsumen itu sendiri
Jika selera masyarakat terhadap suatu barang meningkat, maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat. Contohnya, akhir-akhir ini banyak orang yang berolahraga
menggunakan sepeda sehingga banyak orang
yang membeli sepeda. Dengan demikian,
permintaan sepeda akan mengalami kenaikan.
7.
Prediksi masa depan
Prediksi masa depan dari konsumen tentang kondisi harga di masa yang akan datang. Contohnya, konsumen memprediksi
harga beras 3 bulan ke depan akan mengalami kenaikan. Prediksi tersebut akan mendorong konsumen untuk melakukan
pembelian beras dalam jumlah yang banyak sehingga
permintaan beras akan mengalami kenaikan.
Harga sepatu merek H Rp250.000,00
mengalami penurunan harga menjadi Rp125.000,00 karena adanya diskon 50%. Hal
ini menyebabkan permintaan sepatu merek H mengalami kenaikan, dan sebaliknya
jika harga mengalami kenaikan menjadi Rp300.000,00, maka permintaan akan
mengalami penurunan. Dari contoh tersebut, dapat disimpulkan harga akan
memengaruhi permintaan.
Banyak orang/konsumen menyukai barang yang berkualitas
sehingga semakin bagus kualitas suatu barang, maka permintaan atas barang
tersebut juga akan mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika kualitas barang
tersebut tidak bagus, maka permintaan terhadap barang tersebut akan mengalami
penurunan.
3.
Besarnya pendapatan
konsumen
Jika pendapatan konsumen naik, maka permintaan
terhadap suatu barang akan mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika pendapatan
konsumen turun, maka permintaan terhadap suatu barang akan mengalami penurunan.
Contohnya, jika Ananda memiliki banyak uang, maka akan muncul keinginan
memiliki barang yang lebih, tapi jika Ananda memiliki sedikit uang, keinginan
memiliki banyak barang akan tertunda.
4.
Harga barang lain
Faktor selanjutnya yaitu ketika barang yang akan dibeli bisa digantikan barang lain atau biasa disebut barang subtitusi. Contohnya, ketika harga sabun merek
A mengalami kenaikan maka konsumen bisa membeli
sabun merek B yang harganya
tidak mengalami kenaikan. Dengan demikian, permintaan sabun merek B akan mengalami kenaikan dan sabun merek A akan mengalami penurunan.
Selain itu, barang komplementer (barang
saling melengkapi) juga bisa memengaruhi. Contohnya, kopi dan gula pasir.
Ketika harga kopi naik, maka permintaan
kopi akan turun yang kemudian diikuti turunnya permintaan gula. Hal ini disebabkan karena kopi pada umumnya dikonsumsi bersamaan dengan gula. Sebaliknya, ketika
harga kopi turun, maka permintaan gula akan mengalami kenaikan
karena permintaan
kopi juga naik.
5.
Jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah
penduduk di suatu negara, maka akan semakin tinggi pula permintaan barang.
Dengan demikian, jumlah penduduk dapat memengaruhi
permintaaan barang ataupun jasa.
6.
Selera konsumen itu sendiri
Jika selera masyarakat terhadap suatu barang meningkat, maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat. Contohnya, akhir-akhir ini banyak orang yang berolahraga
menggunakan sepeda sehingga banyak orang
yang membeli sepeda. Dengan demikian,
permintaan sepeda akan mengalami kenaikan.
7.
Prediksi masa depan
Prediksi masa depan dari konsumen tentang kondisi harga di masa yang akan datang. Contohnya, konsumen memprediksi
harga beras 3 bulan ke depan akan mengalami kenaikan. Prediksi tersebut akan mendorong konsumen untuk melakukan
pembelian beras dalam jumlah yang banyak sehingga
permintaan beras akan mengalami kenaikan.
C.
Jenis-Jenis
Permintaan
1.
Menurut daya
beli konsumen:
a.
Permintaan efektif, merupakan permintaan yang didukung oleh daya beli. Contohnya, Ananda mau membeli
suatu barang dan
Ananda dapat membelinya.
b.
Permintaan potensial, merupakan permintaan
yang didukung oleh daya beli tetapi belum melakukan pembelian. Contohnya, Ananda mempunyai kemampuan
untuk membeli sepatu basket, tetapi Ananda belum memiliki keinginan untuk membeli sepatu tersebut.
c.
Permintaan absolute, merupakan permintaan yang tidak didukung
oleh daya beli. Contohnya, Ananda
mempunyai keinginan untuk membeli sepeda, namun belum memiliki kemampuan atau uang untuk membeli sepeda tersebut.
2.
Menurut jumlah konsumen:
a.
Permintaan individual, merupakan permintaan yang
dilakukan satu orang konsumen.
b. Permintaan pasar/kolektif, merupakan kumpulan atau
penjumlahan total dari permintaan individu-individu yang ada dipasar. Contoh permintaan individu dan permintaan
pasar/kolektif bisa dilihat pada tabel berikut!
Tabel. 10.3 contoh permintaan individu dan permintaan pasar/kolektif
Berdasarkan tabel 10.3 yang dimaksud
permintaan individu terdapat pada
masing- masing kolom permintaan, yaitu
permintaan individu Ibu Arni dan Ibu
Ani. Permintaan antara Ibu Arni dan
Ibu Ani memiliki perbedaan, karena kebutuhan setiap individu berbeda. Sementara itu, permintaan pasar merupakan jumlah
dari permintaan individu Ibu Arni dan
permintaan individu Ibu Ani.
2. PENAWARAN
Penawaran adalah kemauan produsen atau penjual untuk menawarkan barang dan jasanya pada berbagai tingkat harga dalam waktu tertentu. Dalam hukum penawaran, jika harga naik maka penawaran akan naik, jika harga turun maka penawaran juga akan turun. Contohnya, seorang pedagang daging bersemangat menawarkan daging dengan harga Rp150.000,00/kg dari harga Rp120.000,00/kg karena akan mendapatkan keuntungan lebih. Sebaliknya, ketika daging mengalami penurunan harga dari Rp120.000,00/kg menjadi Rp95.000,00/kg, pedagang tersebut akan menurunkan penawaran daging karena keuntungan yang didapatkan sangat kecil.Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, antara lain sebagai berikut
1. Biaya produksi.
2. Teknologi,
3. Harapan akan mendapatkan laba
4. Faktor-faktor nonekonomi seperti bencana alam, larangan impor dan kebijakan Pemerintah
Seperti
halnya permintaan, penawaran barang dan jasa juga dapat digambarkan melalui
suatu grafik yang disebut dengan kurva penawaran. Kurva penawaran merupakan
grafik yang menggambarkan sifat hubungan antara jumlah penawaran barang/jasa
dengan harga dalam beberapa kondisi
Untuk memahami tentang
kurva penawaran Ananda dapat melihat contoh tabel dan kurva penawaran berikut
ini.
No. |
Harga per Kg |
Jumlah barang yang
ditawarkan |
1. |
Rp. 20.000, 00 |
25 Kg |
2. |
Rp. 17. 500, 00 |
20 Kg |
3. |
Rp. 15.000, 00 |
15 Kg |
4. |
Rp. 12.500, 00 |
10 Kg |
5. |
Rp. 10.000, 00 |
5 Kg |
Perhatikan tabel dan kurva penawaran tersebut, sekali lagi sebagai penjual/penghasil/produsen, seseorang tentu menginginkan keuntungan yang besar. Apa yang tertulis dalam tabel dan kurva penawaran tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut; pada saat konsumen menginginkan barang (mangga) dan harganya sedang mahal maka penjual berusaha menyediakan/menawarkan/menjual mangga sebanyak mungkin kepada pembeli/masyarakat, dengan harapan jika mangga terjual banyak tentu akan mendatangkan keuntungan yang banyak Lebih jelasnya silakan di buka buku Siswa K13 Kemendikbud hal. 160-162.
3. HARGA
Harga ialah nilai tukar suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Dalam ilmu ekonomi yang dimaksudkan dengan harga pasar ialah harga yang disepakati pihak penjual dan pembeli, dan pada harga ini barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Harga pasar dapat disebut juga sebagai harga keseimbangan, karena pada harga tersebut ada keseimbangan antara jumlah barang yang ditawarkan dan jumlah barang yang diminta seimbang. Terbentuknya harga pasar ini melalui proses tawar-menawar terlebih dahulu antara penjual dan pembeli. Harga pasar ini terjadi setelah adanya kesepakatan harga antara penjual dan pembeli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar